HarianLampung.co.id – Seorang Pengemudi Ojol Antar Jenazah Bayi dari Makassar ke Pangkep dengan Sepeda Motor
Makassar – Sebuah insiden mengharukan terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ketika seorang pengemudi ojek online (ojol) nekat mengantar jenazah seorang bayi ke Kabupaten Pangkep. Video aksi heroik ini pun viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang pengemudi ojol tengah membonceng seorang pria paruh baya yang sedang memangku jenazah bayi yang merupakan cucunya. Mereka berdua menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi untuk mengantarkan jenazah dari Rumah Sakit dr Tadjuddin Chalid, Makassar menuju Pangkep.
Menurut pengakuan sang pengemudi ojol, pihak pemulasaran rumah sakit sebelumnya meminta biaya sebesar Rp800 ribu kepada keluarga korban untuk mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans. Namun karena keluarga tidak mampu membayar biaya tersebut, akhirnya mereka memesan ojek online dengan biaya yang jauh lebih terjangkau, yaitu Rp150 ribu.
Driver ojol yang terlibat dalam kejadian ini adalah Darmawansyah, seorang pria berusia 43 tahun. Menurutnya, insiden tersebut bermula ketika ia sedang mengantar pesanan ke Rumah Sakit dr Tadjuddin Chalid. Saat keluar dari rumah sakit, ia ditahan oleh petugas untuk membawa seseorang ke Pangkep.
Darmawansyah merasa iba melihat keluarga korban yang tidak mampu membayar biaya pengantaran jenazah sebesar Rp800 ribu. Oleh karena itu, ia dengan rela mengantarkan jenazah bayi tersebut dengan jarak tempuh sejauh 53 kilometer dari Makassar menuju Pangkep.
“Saya merasa iba melihat situasi tersebut, jadi saya setuju untuk mengantarkan jenazah ke Pangkep dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” ujar Darmawansyah.
Kisah ini pun menjadi viral di media sosial dan menuai beragam komentar dari netizen. Hingga saat ini, pihak rumah sakit dr Tadjuddin Chalid belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut dan adanya permintaan biaya yang tidak terjangkau bagi keluarga korban.
Keberanian dan kepedulian Darmawansyah sebagai seorang pengemudi ojol patut diapresiasi. Tindakannya tersebut menjadi bukti bahwa di tengah kesibukan dan rutinitas kerja, masih ada orang-orang yang rela berkorban demi membantu sesama. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu peduli dan membantu sesama tanpa melihat status atau profesi.