HarianLampung.co.id – Tragedi Pembunuhan di Pinggir Jalan: Janda Bunuh Pacar karena Nafsu Berlebihan
Sebuah insiden tragis terjadi di pinggir jalan Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi pada Jumat, 14 Juni 2024. Seorang pria bernama Anang Adriono (37) tewas setelah ditembak dengan senjata api oleh janda yang juga pacarnya, PT (35). Motif di balik penembakan ini adalah masalah asmara yang rumit.
PT, seorang pegawai ASN, mengungkapkan bahwa dia tidak lagi sanggup memenuhi keinginan seksual Anang yang terus menerus memintanya. Akhirnya, PT membayar seseorang untuk mengakhiri hidup kekasihnya yang bermukim di Desa Sungai Sahut, Tabir Selatan.
Kejadian tragis ini menggegerkan warga sekitar. Meskipun sempat dilarikan ke Puskesmas setelah tertembak, Anang tidak berhasil diselamatkan dan nyawanya tak tertolong.
Fakta-fakta dalam kasus ini juga semakin menambah kompleksitasnya. Polisi telah menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut. Mereka adalah PT, kekasih korban; SG (37) yang diduga sebagai eksekutor; dan CD (37), rekan yang turut serta dalam aksi pembunuhan tersebut. Ketiganya berasal dari Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan.
Senjata rakitan jenis pistol milik SG digunakan dalam penembakan tersebut. Polisi berhasil menyita senjata tersebut sebagai barang bukti selama penangkapan pelaku. Motif di balik penembakan ini ternyata berkaitan dengan masalah asmara antara PT dan korban. Ancaman penyebaran rekaman video intim dan permintaan uang yang terus menerus membuat PT merasa tertekan dan akhirnya merencanakan pembunuhan korban.
Sebelumnya, PT sudah mencoba merencanakan pembunuhan pada Oktober 2023 namun gagal. Namun, dengan bantuan SG, seorang pembunuh bayaran, dan CD, rencana tersebut akhirnya terlaksana. Mereka merancang skenario agar terlihat seperti perampokan dan berhasil menembak hingga tewas.
Kisah tragis ini menjadi pelajaran bahwa masalah asmara yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berujung pada tindakan kekerasan yang tidak terduga. Semoga tragedi seperti ini tidak terulang di masa depan.