HarianLampung.co.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan kekuatannya dengan erupsi yang terjadi pada Selasa (18/6/2024) pukul 21:08 WITA. Pada erupsi tersebut, kolom letusan gunung ini teramati mencapai ketinggian 300 meter di atas puncak atau setara dengan 1.884 meter di atas permukaan laut. Informasi ini didapat dari laman resmi Magma Indonesia yang mengungkapkan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Selain itu, data dari seismograf juga mencatat bahwa erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 35.5 mm dan durasi 191 detik.
Untuk mengantisipasi dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, masyarakat di sekitar gunung ini diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 KM dari pusat erupsi serta sektoral 4 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 KM pada sektor Timur Laut. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemda, dan tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, warga yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki diwajibkan untuk menggunakan masker atau penutup hidung-mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Sebelumnya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga telah terjadi pada pukul 07.46 Wita. PVMBG melaporkan bahwa tinggi kolom letusannya mencapai 700 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Herman Yosef S Mboro, mengungkapkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada tanggal yang sama dengan erupsi terbaru, yaitu 18 Juni 2024. Kolom abu yang teramati pada erupsi sebelumnya juga memiliki warna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Data dari seismograf mencatat bahwa tinggi kolom letusan mencapai 1.584 MDPL dengan amplitudo maksimum 41.4 mm dan durasi 303 detik.
Melihat kondisi ini, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini terkait erupsi gunung ini. Diharapkan dengan kewaspadaan yang tinggi, dapat mengurangi risiko dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.