HarianLampung.co.id – Curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam kurun waktu tiga jam telah menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kecamatan Tu’ubi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Rabu, 12 Juni 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa hasil kajian sementara menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di tujuh titik yang merupakan jalur penghubung antar desa. Akibatnya, sebanyak 970 Kepala Keluarga (KK) sempat terisolir.
Salah satu lokasi terdampak adalah tiga titik di jalan penghubung antara Desa Pririangan Tapiko dan Desa Besoangin. Wilayah ini tertimbun material longsor dengan panjang sekitar 40 meter. Selain itu, satu titik jalan penghubung antara Desa Besoangin Utara dan Desa Ratte juga mengalami longsor dengan panjang sekitar 20 meter. Di dalam wilayah Desa Besoangin Utara, terdapat tiga titik lainnya yang tertimbun longsor dengan panjang hingga 50 meter.
Kerusakan yang terjadi pada akses jalan antar desa tersebut dikategorikan sebagai rusak berat, sehingga beberapa jalur tidak dapat dilalui oleh kendaraan darat. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari sejak tanggal 13 Juni 2024 untuk mempercepat penanganan bencana tersebut.
Dalam upaya penanganan, masyarakat setempat turut berperan aktif bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar, TNI, Polri, dan relawan terkait. Meskipun kondisi medan sulit dijangkau, tim gabungan terus berupaya untuk membersihkan jalur akses yang terdampak. Alat berat jenis eskavator dari Dinas Pekerjaan akan didorong untuk proses pembersihan lanjutan.
Untuk mengantisipasi potensi bencana susulan, TNI, Polri, dan perangkat desa melakukan patroli pengamanan jalan. BPBD Kabupaten Polewali Mandar juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
Prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi hingga Sabtu, 22 Juni 2024 di wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif.
Masyarakat yang tinggal di lereng tebing diminta untuk evakuasi mandiri jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Pemantauan tebing dan patroli keamanan lintas jalur rawan agar dilakukan secara berkala. Selalu perbarui informasi cuaca terkini dari BMKG, BPBD, dan instansi terkait sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.
Dengan sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, dan berbagai instansi terkait, diharapkan penanganan bencana longsor di Kabupaten Polewali Mandar dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal.