HarianLampung.co.id – Bandarlampung (ANTARA) – Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, mengungkapkan bahwa terdapat 399 kasus stunting yang tercatat di kota tersebut sepanjang tahun 2023. Data ini didapatkan dari hasil pengukuran dan penimbangan yang dilakukan di posyandu dan diinput dalam Aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM).
Eva menyatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Bandarlampung mencapai 399 anak, atau sekitar 0,62 persen berdasarkan data yang tercatat dalam EPPBGM. Namun demikian, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi stunting di Bandarlampung mencapai 13,40 persen.
“Meskipun angka ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka prevalensi stunting di Provinsi Lampung yang mencapai 14,60 persen, serta angka nasional sebesar 21,5 persen, kami tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting di kota ini,” ujar Eva.
Pemkot Bandarlampung telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TTPS) yang telah mencapai tingkat 100 persen di seluruh wilayah kota, mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan. Eva berharap agar tim ini dapat segera bergerak secara bersama-sama untuk percepatan penurunan stunting di Bandarlampung.
Dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Bandarlampung telah menggencarkan lima langkah pencegahan. Langkah pertama adalah pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri, kemudian pemberian makanan tambahan bagi balita di posyandu.
Selain itu, pemberian makanan tambahan juga dilakukan bagi anak-anak yang mengalami stunting serta untuk mengatasi permasalahan gizi lainnya. Tidak hanya itu, pemberian makanan tambahan juga diberikan kepada ibu hamil yang kekurangan energi kalori.
“Langkah terakhir adalah intervensi serentak dalam pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, serta edukasi bagi seluruh ibu hamil dan balita di Kota Bandarlampung,” tambah Eva.
Dengan melibatkan seluruh pihak dalam upaya menurunkan angka stunting, diharapkan Kota Bandarlampung dapat menjadi tempat yang lebih sehat dan keluarga yang lebih berkualitas. Eva menegaskan bahwa komitmen untuk menurunkan angka stunting tetap menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Kota Bandarlampung.