Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Tragedi Bacok Istri Hingga Tewas: Pelaku Terpancing Emosi oleh Ucapan Menghina Orangtuanya

HarianLampung.co.id – Muhammad Nurul Anwar, warga Desa Kabar Kecamatan Sakra, kini harus menghadapi nasib yang suram di balik jeruji besi. Seorang tenaga honorer di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur ini ditangkap oleh polisi karena terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap istrinya, Lilis Sukmawati, di Dusun Ketangga Kelurahan Kembang Sari Kecamatan Selong.

Dalam penampilannya yang mengenakan baju tahanan dan kain sarung, Anwar terlihat lesu saat dibawa ke ruang pemeriksaan untuk diinterogasi. Dengan tatapan yang sayu, Anwar pun menceritakan kronologis kejadian tragis tersebut.

Menurut Anwar, kejadian dimulai saat ia pulang kerja dan menemukan istrinya bersama anaknya di rumah. Anak korban sedang tertidur pulas saat itu. Anwar kemudian menanyakan kepada istrinya apakah sudah makan atau belum.

Tak lama kemudian, korban meminta Anwar untuk meminjam parang ke tetangga terdekat untuk keperluan memotong daging qurban. Parang tersebut kemudian diletakkan di dekat lokasi kejadian.

Anwar kemudian mengungkapkan pada istrinya bahwa ia memiliki hutang kepada calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang gagal diberangkatkan. Ia meminta bantuan kepada istrinya untuk melunasi utang tersebut.

Selain bekerja sebagai tenaga honorer, Anwar juga berprofesi sebagai calo TKI. Dia telah merekrut sekitar 45 calon TKI untuk diberangkatkan ke Malaysia, namun karena beberapa alasan, para calon TKI tersebut menuntut pengembalian uang yang telah mereka setorkan.

“Uang dari calon TKI yang saya ambil digunakan untuk biaya pembuatan paspor dan medikal. Dari 45 TKI yang saya rekrut, sekitar 14 orang meminta pengembalian uangnya,” ungkap Anwar.

Ketika Anwar mengungkapkan masalah utang kepada istrinya, korban langsung marah dan mencaci maki. Awalnya Anwar mencoba untuk tetap tenang, namun pertengkaran semakin memanas. Akhirnya, korban mulai mencaci maki orang tua Anwar dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas, membuat Anwar kehilangan kendali.

Dalam keadaan emosi yang memuncak, Anwar lalu mengambil parang dan menyerang istrinya secara brutal hingga mengalami luka parah di leher, kepala, jari, dan pergelangan tangan. Korban sempat meminta maaf dua kali sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Setelah peristiwa tragis itu, Anwar membawa anaknya yang sedang tertidur dan melarikan diri dari rumah. Ia mengunci pintu rumah agar kejadian tersebut tidak diketahui oleh warga sekitar sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi di rumah ibu tirinya di Desa Montong Baan Selatan Kecamatan Sikur.

Kini, Anwar harus merasakan pahitnya konsekuensi perbuatannya yang tragis tersebut. Ia harus menerima hukuman yang setimpal atas tindakan pembunuhannya terhadap istrinya, Lilis Sukmawati.