Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Kejahatan Mengerikan: Siswi Kelas 6 SD Dicabuli oleh 26 Pria, Pelaku Masih Bebas

HarianLampung.co.id – Kisah tragis seorang siswi SD kelas 6 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), tercabuli oleh 26 pria telah menggemparkan warga sekitar. Bahkan, salah satu pelaku diketahui sebagai seorang penyandang disabilitas kebutaan. Kejadian memilukan ini membuat publik geram, terutama karena belum ada pelaku yang berhasil ditangkap sejak korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi sebulan yang lalu.

Korban, RG (13 tahun), seorang siswi kelas 6 SD di Baubau, Sultra, telah menjadi korban kejahatan asusila yang mengerikan. Kasus ini pertama kali dilaporkan ke Polsek Lea-Lea sebulan yang lalu, namun belum ada tindak lanjut yang signifikan dari pihak berwenang. Bahkan, pelaku yang diketahui buta kabarnya telah melarikan diri.

Peristiwa tragis ini bermula ketika korban dikenalkan dengan tiga pelaku yang masih berstatus pelajar SMA. Mereka mengajak korban ke sebuah rumah kosong di Kelurahan Kolese, Kota Baubau, tempat korban kemudian menjadi korban pencabulan. Tak berhenti di situ, seminggu berselang, korban kembali menjadi korban saat diajak lima pelaku berbeda di lokasi yang sama.

Yang membuat kejadian ini semakin tragis, salah satu pelaku yang terlibat adalah seorang penyandang disabilitas kebutaan. Meski tidak bisa melihat, pelaku ini terlibat dalam aksi pencabulan dengan bantuan pelaku lainnya. “Tindakan kejahatan asusila terus terjadi dalam kurun waktu sebulan dengan jumlah pelaku mencapai 26 orang yang didominasi oleh pelaku di bawah umur. Beberapa di antaranya bahkan merupakan pria dewasa,” ungkap M, bibi korban, pada 19 Juni 2024.

Dampak psikologis dari kejadian ini sangat berat bagi korban. Trauma yang dialami membuatnya merasa terkucilkan dari lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya di Kecamatan Lea-Lea. Rasa malu yang mendalam bahkan membuatnya terpaksa untuk putus sekolah. Keluarga korban pun berharap agar kasus ini mendapat penanganan serius dari pihak kepolisian dan para pelaku segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kisah tragis ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih waspada dan proaktif dalam melindungi anak-anak dari bahaya pelecehan seksual. Semoga keadilan segera ditegakkan dan korban dapat pulih dari trauma yang dialaminya.