Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Perayaan Tradisi Bakar Tongkang di Bagansiapiapi: Etnis Tionghoa Raih Rezeki Melimpah di Darat

HarianLampung.co.id – PEKANBARU, Okezone – Kota Bagansiapiapi, Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, kembali menjadi saksi kehadiran ribuan warga etnis Tianghoa yang tumpah ruah untuk memeriahkan tradisi Bakar Tongkang. Perayaan puncak Bakar Tongkang 2024 pada Sabtu, 22 Juni 2024, berhasil menyedot perhatian puluhan ribu warga.

Kemeriahan acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kapolda Riau Irjen M Iqbal, Bupati Rohil Afrizal Sintong, Kapolres Rohil AKBP Adrian Pramudianto, Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rahmad, dan tokoh Perayaan Bakar Tongkang, Raja Baut. Irjen Iqbal mengapresiasi upaya masyarakat dalam merawat tradisi budaya turun-temurun seperti Bakar Tongkang.

Tidak hanya warga etnis Tianghoa dari Riau yang turut serta dalam perayaan budaya ini, namun juga warga dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Mereka berkumpul di “Cina Town” untuk memeriahkan tradisi Bakar Tongkang yang memiliki makna sejarah tersendiri.

Event pariwisata Bakar Tongkang 2024 berlangsung dari 19 hingga 22 Juli 2024. Kegiatan kebudayaan dan ritual keagamaan ini berhasil menarik perhatian puluhan ribu warga dari berbagai negara seperti Malaysia, Tiongkok, Thailand, Singapura, dan lainnya. Mereka memadati Ing Hok Kiong, klenteng tertua di Rokan Hilir, tempat di mana kapal replika untuk tradisi Bakar Tongkang dipersiapkan.

Prosesi pengarakan kapal replika yang dipikul bersama oleh warga Tionghoa, sambil ditemani alunan musik tradisional, menjadi salah satu momen paling berkesan dalam perayaan Bakar Tongkang. Warga yang tidak ikut dalam pawai turut serta memberikan minuman kepada peserta yang melintas di depan rumah mereka.

Puncak acara Bakar Tongkang adalah saat penentuan arah jatuhnya tiang di kapal replika. Arah jatuhnya tiang diyakini memiliki makna simbolis bagi kehidupan dan peruntungan usaha. Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, jatuhnya tiang ke arah laut menunjukkan bahwa peruntungan tahun ini berada di darat.

Ritual Bakar Tongkang atau Sio Ong Cuan merupakan bentuk ungkapan terima kasih masyarakat Tionghoa atas berkah yang diberikan. Tradisi ini telah berlangsung selama satu abad dan kini menjadi simbol pesta budaya lokal yang mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Dengan adanya Festival Bakar Tongkang, diharapkan dapat menghidupkan perekonomian rakyat, menggerakkan sektor pariwisata, dan mengangkat potensi wisata budaya Provinsi Riau dalam mendukung program Pemerintah di sektor Pariwisata Nasional. Bagansiapiapi, yang dahulu dikenal sebagai penghasil ikan nomor dua di dunia, kini juga diakui sebagai kawasan dengan dermaga terbanyak di Indonesia.

Dengan demikian, tradisi Bakar Tongkang bukan hanya menjadi warisan budaya masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi, namun juga telah menjadi bagian integral dari agenda wisata nasional yang patut mendapat apresiasi.