HarianLampung.co.id – Tragedi yang hampir merenggut nyawa terjadi di perairan selatan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu kemarin. Kapal Motor (KM) Budi Utama tenggelam, namun berita baiknya, seluruh penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi dengan selamat.
Dalam operasi penyelamatan yang dilakukan oleh Tim Aksi Cepat atau Quick Response Team (QRT) KSOP Kelas III Labuan Bajo, semua korban berhasil dievakuasi tanpa adanya korban jiwa. Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan kolaborasi antara QRT, KSOP, Basarnas Labuan Bajo, Polairud, dan TNI Angkutan Laut.
“Seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya dievakuasi menuju Labuan Bajo dengan menggunakan KM Senada Pinishi,” ujar Stephanus pada hari Minggu.
Menurut informasi yang diungkapkan oleh Stephanus, kapal tradisional tersebut diduga tenggelam akibat terseret oleh arus yang kuat dan tidak bisa dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh gelombang yang kuat akibat pertemuan arus di lokasi kejadian.
“Dugaan awal kapal tenggelam dikarenakan terseret sehingga tidak dapat dikendalikan, untuk itu saya himbau agar kita semua waspada dengan adanya cuaca ekstrem,” ungkap Stephanus.
Untuk melakukan operasi penyelamatan, tim gabungan yang terdiri dari Ruber Boat Basarnas, KSOP Kelas III Labuan Bajo, dan RIB Polair Polda NTT dikerahkan ke lokasi kejadian. Dengan jumlah personel yang terlibat sebanyak 5 personel dari KSOP, 2 personel dari Polair, 3 personel dari Basarnas, dan 1 personel dari TNI AL.
“Pihak KSOP Kelas III Labuan Bajo selanjutnya mengeluarkan Notice To Mariner (NTM) dan Broadcast Securite kepada kapal-kapal yang berlayar disekitar perairan Padar dan Pulau Komodo sebagai antisipasi kecelakaan pelayaran,” tambah Stephanus.
Keberhasilan evakuasi seluruh penumpang dan awak kapal ini menjadi kabar baik di tengah keprihatinan akibat tenggelamnya KM Budi Utama. Selain itu, langkah preventif yang diambil oleh KSOP Kelas III Labuan Bajo juga patut diapresiasi sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan pelayaran di wilayah tersebut. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.