HarianLampung.co.id – Gunung Api Ibu di Halmahera, Maluku Utara kembali menjadi pusat perhatian setelah meletus Sabtu pagi. Erupsi yang terjadi pada 29 Juni 2024 pukul 09:33 WIT ini melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter dari puncaknya. Informasi ini disampaikan langsung oleh Petugas Pos Pengamatan, Axl Roeroe melalui laman magma.esdm.go.id.
Menurut laporan yang diterima, erupsi Gunung Ibu terekam dengan jelas melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi selama 276 detik. Kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu dengan kepadatan yang cukup tinggi, bergerak ke arah barat dan barat laut.
Petugas juga memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Ibu untuk tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak gunung dan perluasan sektoral hingga lima kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara. Selain itu, jika terjadi hujan abu, disarankan bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata) guna menghindari dampak dari abu vulkanik yang tersebar.
Erupsi Gunung Ibu ini menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Gunung berapi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, sehingga kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bahaya dari erupsi sangatlah penting.
Dengan adanya erupsi Gunung Ibu ini, diharapkan tidak menimbulkan dampak serius bagi masyarakat sekitar dan aktivitas sehari-hari. Pihak terkait terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi Gunung Ibu untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung tersebut.
Tetap waspada dan selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru terkait Gunung Ibu adalah langkah yang bijak dalam menghadapi potensi bahaya yang dapat timbul akibat erupsi gunung berapi. Keselamatan bersama adalah prioritas utama dalam menghadapi ancaman dari alam yang tidak terduga.