HarianLampung.co.id – Seorang pemuda berdarah dingin di depan pusat perbelanjaan Ciplaz Lampung (Ramayana) Rajabasa, Bandarlampung pada Sabtu sore (29/6/2024). Tindakan nekat ini diduga terjadi akibat perselisihan terkait lahan parkir di area Ramayana.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dua pria ini terlibat cekcok hebat yang berujung pada aksi penikaman yang tragis. Korban yang belum teridentifikasi ini harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditusuk oleh rekan sesama tukang parkir.
Pihak Polsek Kedaton segera merespons kejadian tersebut dengan melakukan pengecekan di lokasi kejadian dan mendapatkan kesaksian dari beberapa saksi di tempat kejadian perkara. Salah seorang warga bernama Aji mengungkapkan bahwa ia melihat korban berlari ke dalam Ramayana dengan kondisi terluka parah di bagian perut.
“Tiba-tiba dia lari masuk ke dalam (Ramayana), terlihat seperti terkena tusukan karena ada darah yang mengucur,” ujarnya.
Sementara itu, seorang tukang parkir yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa perselisihan tersebut bermula dari masalah lahan parkir di luar Ramayana. Saat situasi memanas, salah satu dari mereka bahkan mengeluarkan sebilah pisau dan menusuk korban.
“Informasinya karena rebutan tempat parkir, entah ada yang mengklaim lahan parkir milik orang lain atau bagaimana, saya kurang tahu. Setelah insiden itu, korban langsung lari masuk ke dalam,” kata tukang parkir tersebut.
Korban yang mengalami luka tusukan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk menjaga emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih damai. Kekerasan fisik seperti penikaman tidak akan membawa kebaikan bagi siapapun dan hanya akan merugikan banyak pihak.
Semua pihak diharapkan dapat belajar dari kejadian tragis ini dan menjadikannya sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang lebih bijaksana. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan semua pihak dapat belajar dari kejadian ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi semua.