HarianLampung.co.id – Petani Tembakau di Lombok Timur Mengatasi Krisis Air dengan Cara Unik
Selong – Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Lombok Timur telah membuat para petani tembakau di Desa Pena Kecamatan Jerowaru harus berjuang ekstra untuk tetap bisa melanjutkan aktivitas bercocok tanam. Krisis air yang terjadi akibat kekeringan membuat para petani harus mencari cara unik untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu cara yang dilakukan oleh para petani adalah dengan menggunakan es batu. Mereka membeli ratusan balok es batu untuk membasahi lahan tanaman tembakau mereka. Seorang petani tembakau di Dusun Sagik Mateng Desa Pena, Noviana, mengungkapkan bahwa ia telah membeli 200 balok es dengan harga 15 ribu rupiah untuk lahan seluas 27 are miliknya. Meskipun sempat mengalami kegagalan pada awalnya, Noviana tidak menyerah dan terus mencoba menggunakan es batu untuk menanam tembakau. Hasilnya, tanaman tembakau tersebut kini sudah berusia satu bulan dan mulai tumbuh dengan baik.
Tak hanya Noviana, petani lain seperti Hamdi juga mengalami hal serupa. Mereka terpaksa membeli ratusan balok es batu untuk mengairi lahan tanaman tembakau mereka. Meskipun bercocok tanam dengan menggunakan es batu tidaklah mudah karena airnya sedikit, namun para petani ini terpaksa melakukannya karena kekurangan air akibat kekeringan yang melanda wilayah mereka.
Selain menggunakan es batu, petani di Desa Pena juga terpaksa membeli air untuk mengairi lahan pertanian mereka. Beberapa petani bahkan harus membeli air dalam tangki berukuran 5 ribu liter dengan harga mencapai 170 hingga 200 ribu rupiah, tergantung dari jarak dan lokasi pabrik air tersebut.
Krisis air akibat kekeringan telah terjadi sejak tiga bulan lalu, mengakibatkan sebagian besar tanaman padi petani gagal panen. Petani seperti Zaidun berharap agar ke depannya situasi ini dapat membaik dan pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap para petani yang terdampak oleh masalah kekeringan ini.
Dengan semangat pantang menyerah, para petani tembakau di Lombok Timur terus berupaya untuk mengatasi krisis air dengan cara-cara unik yang mereka temukan. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, namun keinginan untuk tetap bertani dan menghasilkan panen yang berkualitas tetap menjadi motivasi utama bagi para petani ini. Semoga ke depannya, situasi ini dapat membaik dan para petani dapat melanjutkan aktivitas bertani mereka dengan lancar.