Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Keluarga Siap Ekshumasi Jenazah Afif Maulana Demi Kepastian Kematian

HarianLampung.co.id – Keluarga Siap Melakukan Ekshumasi Jenazah Afif Maulana

Jakarta – Indira Suryani, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, mengungkapkan bahwa pihak keluarga telah bersiap untuk melakukan ekshumasi terhadap jenazah Afif Maulana (13) yang diduga tewas akibat dianiaya oleh anggota Polda Sumatera Barat.

Indira menjelaskan bahwa keluarga korban merasa bahwa hasil forensik tidak sesuai dengan kesimpulan yang diumumkan oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, yang menyatakan bahwa Afif meninggal dunia karena jatuh atau terpeleset dari Jembatan Kuranji.

“Dokter Forensik Rosmawati menyatakan bahwa jika seseorang melompat, maka biasanya akan terjadi patah tulang dan kerusakan pada kepala dan kaki. Namun, hal tersebut tidak ditemukan pada jenazah Afif,” kata Indira di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Indira menyatakan keheranannya karena dokter forensik justru menyimpulkan bahwa kemungkinan korban meninggal dunia karena terpeleset, meskipun tidak ditemukan luka di kepala dan kaki jenazah.

Pihak LBH menolak kesimpulan bahwa lebam pada tubuh Afif merupakan akibat dari lebam mayat, bukan sebagai tanda penganiayaan.

“Kami menolak anggapan bahwa luka-luka tersebut disebabkan oleh jatuh dari motor, karena tidak ada luka serupa yang ditemukan pada saksi Aditia yang berada di sepeda motor bersama Afif. Kami yakin bahwa ini adalah tanda trauma dan kami yakin bahwa Afif tidak melompat karena kami dan keluarga melihat jenazahnya, serta hasil autopsi juga mendukung hal tersebut,” ujar Indira.

Ia juga menjelaskan bahwa diskusi dengan ahli forensik lainnya menunjukkan bahwa jika seseorang jatuh dari ketinggian seperti itu, kepala dan kakinya akan mengalami luka parah.

Oleh karena itu, keluarga Afif siap untuk melakukan ekshumasi terhadap jenazahnya guna mencari bukti yang dapat menjelaskan penyebab kematian Afif.

“Keluarga, demi keadilan, meskipun sangat menyakitkan bagi keluarga, siap untuk melakukan ekshumasi tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan keadilan bagi Afif dan keluarga. Keluarga ingin mengetahui siapa yang melakukan penyiksaan terhadap Afif yang menyebabkan kematian anak mereka,” jelas Indira.

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengungkapkan bahwa hasil autopsi jenazah Afif Maulana yang ditemukan mengambang di sungai tepat di bawah Jembatan Kuranji Kota Padang, menunjukkan adanya patah tulang iga yang menusuk paru-paru.

Menurut Kapolda, terdapat patah tulang punggung bagian iga kiri belakang dan menusuk paru-parunya sebelah kiri hingga robek sepanjang 11 sentimeter, yang menjadi penyebab kematian Afif.

Selain itu, dari visum luar ditemukan lecet-lecet dan luka memar pada tubuh yang diduga akibat jatuh dari motor. Afif diduga melompat ke sungai setelah jatuh.

Kapolda juga menambahkan bahwa sebelum kejadian, Afif menghubungi Aditya (17) untuk menanyakan tentang kemungkinan adanya tawuran. Mereka berencana untuk bertemu di Jembatan Kuranji, namun polisi yang hadir di lokasi mencegah aksi tawuran dan menendang motor Aditya hingga terjatuh.

Setelah kejadian tersebut, Afif mengajak Aditya untuk melompat ke sungai, namun Aditya menolak. Namun, tidak ada saksi yang melihat kapan Afif melompat ke sungai.

Kapolda menegaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi dalam keadaan panik dan dikejar oleh polisi, sehingga situasinya tidaklah santai. Saat tim Sweper kepolisian tiba di lokasi, Afif sudah tidak ada di tempat tersebut.

Irjen Suharyono menambahkan bahwa Aditya sedang mencari ponselnya yang hilang saat tim Sweper datang. Saat tim kedua tiba, Afif sudah tidak ada di lokasi.

Kapolda menyatakan bahwa Aditya memberitahu polisi bahwa Afif melompat ke sungai, namun polisi tidak percaya karena menurut mereka itu tidak mungkin terjadi. Polisi mengatakan bahwa tinggi jembatan tidak memungkinkan seseorang untuk melompat.

Dengan berbagai versi yang berbeda dari pihak keluarga dan pihak kepolisian, proses ekshumasi jenazah Afif Maulana diharapkan dapat membawa kejelasan mengenai penyebab kematian dari remaja tersebut.