Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Pria di NTT Bacok Istri Karena Kelaparan, Polisi Mencurigai Pengaruh Alkohol

HarianLampung.co.id – Malaka – Sebuah kejadian tragis terjadi di Dusun Haeneno, Desa Tunmat, Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur pada Minggu, 30 Juni 2024. Seorang pria bernama Gabriel Manek (GM) nekat membacok istrinya, Lusiana Bubu (57), hingga tewas. Aksi kekerasan ini dipicu karena korban belum menyediakan santap siang bagi suaminya.

Kapolres Malaka, AKBP Rudy J Ledoh, membenarkan insiden pembunuhan yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya. “Iya benar ada peristiwa tragis pembacokan yang mengakibatkan kematian seorang istri,” ujar Kapolres Rudy J Ledoh.

Kronologi kejadian dimulai pada Minggu pagi, sekitar pukul 06.00 WITA, ketika GM dan Lusiana pergi ke kebun di Oeana, Dusun Baikbes, Desa Tunmat. Mereka membersihkan kebun dan mencabut rumput ilalang, sambil melihat ternak ayam peliharaan di pekarangan.

Saat tiba waktu makan siang, sekitar pukul 12.00 WITA, GM meminta Lusiana untuk memasak jagung. Namun, karena korban enggan memasak, Lusiana memilih pulang ke rumah secara diam-diam. Ketika GM kembali ke pondok kebun dan tidak menemukan istrinya di sana, ia mulai merasa lapar dan mencari Lusiana.

Setelah menemukan Lusiana di rumah, GM langsung menanyakan tentang makan siang. Namun, korban langsung berlari ke arah depan rumah. Tanpa ampun, GM mengejar dan membacok Lusiana dengan parang ke bagian kepala dan dagu. Serangan brutal ini mengakibatkan kematian Lusiana di tempat.

Setelah membunuh istrinya, GM segera memberitahu keluarga korban tentang kejadian yang menimpa Lusiana. Polres Malaka segera merespons laporan ini dengan melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti, termasuk parang yang digunakan dalam aksi pembunuhan.

Kapolres Rudy J Ledoh menduga bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan ini mungkin dipengaruhi oleh minuman keras. Hingga saat ini, tersangka beserta barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.

Kejadian tragis ini menunjukkan betapa pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian konflik dengan cara yang damai. Kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat dianggap remeh, dan perlindungan terhadap korban harus menjadi prioritas utama dalam penegakan hukum. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang.