Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Tragedi Mengerikan: Pamannya Sendiri Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji

HarianLampung.co.id – “Kisah Kelam Pembunuhan Siswi SMK: Paman Tega Merenggut Nyawa Anggi Lestari”

Sebuah tragedi mengerikan mencoreng kehidupan masyarakat di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Anggi Lestari, seorang siswi berusia 16 tahun yang masih memiliki masa depan cerah di depan matanya, harus kehilangan nyawanya secara tragis. Tubuhnya ditemukan tergeletak di dalam parit kebun karet dengan luka tusukan yang mengoyak dagingnya. Namun, hal yang lebih mengerikan terungkap saat polisi menangkap pelaku di balik pembunuhan ini.

Paman korban, Herman, ternyata adalah otak di balik kekejaman ini. Dia mengakui dengan dingin bahwa dia tidak hanya menusuk Anggi beberapa kali dengan pisau badik, tetapi juga memperkosanya saat korban sudah tidak berdaya. Fakta-fakta mengerikan ini terungkap dari hasil interogasi terhadap Herman yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Mesuji dan Polres Musi Banyuasin.

Lebih jauh, dugaan pemerkosaan terhadap Anggi semakin diperkuat dengan temuan sperma di tubuh korban. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, mengkonfirmasi bahwa sperma tersebut ditemukan di tubuh Anggi ketika kondisinya ditemukan tanpa mengenakan celana. Hal ini menjadi bukti nyata kebiadaban yang dilakukan oleh paman korban terhadap Anggi yang masih belia.

Untuk mengungkap kebenaran di balik pembunuhan sadis ini, polisi telah memeriksa 22 saksi yang teridentifikasi dalam kasus ini. Mereka memberikan keterangan tentang keberadaan Anggi sebelum ditemukan tewas di parit kebun karet. Selain itu, terungkap pula bahwa ibu Anggi sempat menghubungi korban untuk menanyakan kapan pulang ke rumah. Yasman, paman korban, menceritakan bahwa ibu korban terakhir berkomunikasi dengan Anggi saat korban sedang ujian dan akan pulang ke rumah setelah selesai.

Ketika kejahatan begitu kejam diselimuti oleh hubungan darah, masyarakat dikejutkan oleh kejahatan yang semakin tak berperikemanusiaan. Herman, sang paman yang seharusnya melindungi, justru menjadi predator yang kejam bagi keponakan sendiri. Keadilan harus ditegakkan agar Anggi Lestari bisa mendapat keadilan atas kematian tragis yang menimpanya. Semoga kasus ini dapat memberikan pelajaran bagi semua orang bahwa kekerasan tidak pernah bisa dibenarkan, terlepas dari siapa pelakunya.