Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Museum Multatuli di Lebak Tenggelam karena Banjir Besar

HarianLampung.co.id – Pemkab Lebak Tutup Sementara Museum Multatuli Akibat Banjir

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak telah mengambil langkah drastis dengan menutup sementara kunjungan wisata ke Museum Multatuli di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Penutupan ini dilakukan pada Jumat (5/7/2024) karena museum anti kolonial pertama di Indonesia ini terendam banjir pada Kamis sore, 4 Juli 2024.

Imam Rismahayadin selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak menjelaskan bahwa penutupan museum juga dilakukan untuk kegiatan konservasi koleksi dan pembersihan pasca banjir. “Hari ini museum ditutup sementara untuk konservasi koleksi dan pembersihan akibat dampak banjir kemarin sore,” ujarnya.

Imam juga menambahkan bahwa seluruh staf dan karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata turut serta dalam kegiatan Jumat bersih untuk mempercepat proses pembersihan akibat banjir. “Saat ini, kami sedang melaksanakan kegiatan Jumat Bersih di museum,” tambahnya.

Meskipun penutupan sementara ini mungkin mengecewakan bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin mengunjungi Museum Multatuli, namun Imam berharap agar keputusan ini dapat dipahami. Museum yang telah berhasil menyedot banyak perhatian wisatawan ini diharapkan akan segera kembali dibuka dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama, juga mengungkapkan bahwa banjir telah merendam beberapa titik di Rangkasbitung. Banjir ini tidak hanya mempengaruhi bangunan, tetapi juga ruas jalan di sekitarnya.

Dengan kondisi seperti ini, langkah penutupan sementara Museum Multatuli tampaknya menjadi keputusan yang tepat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Pemkab Lebak dan seluruh instansi terkait terus berupaya untuk menangani dampak banjir dengan cepat dan efisien.

Diharapkan, setelah proses konservasi dan pembersihan selesai, Museum Multatuli dapat segera dibuka kembali untuk wisatawan dan masyarakat umum. Semoga kejadian banjir ini juga dapat menjadi momentum bagi pihak terkait untuk terus meningkatkan sistem penanggulangan bencana di wilayah Lebak.