Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Tonny Uloli Memimpin dalam Pilgub Gorontalo Setelah Tidak Ada Lawan Berat dari Tingkat Nasional

HarianLampung.co.id – Pilgub Gorontalo 2024: Tonny Uloli Unggul dalam Survei Elektabilitas

Jakarta – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) baru-baru ini merilis hasil survei terkait elektabilitas para calon yang berpotensi maju dalam Pilgub Gorontalo 2024. Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis, mengungkapkan bahwa hasil survei menunjukkan bahwa Tonny Uloli memimpin dengan elektabilitas sebesar 22,2%, disusul oleh Nelson Pomalingo dengan 18,1%, dan Marten Thaha dengan 14,2%. Sementara itu, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah masing-masing mendapatkan elektabilitas 8,2% dan 6,2%.

Dalam simulasi “top of mind” yang dilakukan untuk mengukur tingkat elektabilitas para bakal calon gubernur, tidak disebutkan nama calon gubernur kepada para responden. Hasilnya menunjukkan bahwa Tonny Uloli tetap unggul dengan perolehan survei sebesar 28,6%. Diikuti oleh Marten Taha dengan 20,3%, Nelson Pomalingo dengan 19,4%, Idah Syahidah dengan 10,1%, Gusnar Ismail dengan 8,4%, dan tidak memilih sebanyak 13,8%.

Dalam simulasi dengan empat kandidat calon gubernur Gorontalo, Tonny Uloli masih memimpin dengan elektabilitas 35,7%, diikuti oleh Marten Taha dengan 24,2%, Nelson Pomalingo dengan 23,6%, dan Idah Syahidah dengan 11,4%. Sementara itu, persentase pemilih yang tidak memilih mencapai 5,1%.

LKPI juga melakukan uji simulasi dengan menyodorkan lima nama calon yang diusung oleh Partai Golkar, antara lain Idah Syahida, Syarif Mbuinga, Marten Taha, Roem Kono, dan Tonny Uloli. Hasilnya menunjukkan bahwa Tonny Uloli masih mendominasi dengan tingkat keterpilihan sebesar 37,2%, diikuti oleh Marten Taha dengan 24,2%, Roem Kono dengan 10,2%, Idah Syahida dengan 8,3%, Syarif Mbuinga dengan 6,4%, dan tidak memilih sebanyak 13,8%.

Menurut Togu Lubis, dari hasil survei tersebut, Tonny Uloli memimpin secara mutlak, namun peluang Marten Taha dan Nelson Pomalingo untuk meningkatkan elektabilitasnya masih terbuka lebar. Ketiadaan petahana gubernur dan tokoh kuat level nasional seperti Rachmad Gobel, memberikan peluang bagi siapa pun yang mampu membangun mesin pemenangan untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menyetujui hasil survei dari LKPI terkait penolakan masyarakat terhadap politik dinasti di Gorontalo. Menurutnya, hal ini menunjukkan kedewasaan masyarakat Gorontalo dalam berdemokrasi dan menginginkan pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat.

Emrus juga menyuarakan pentingnya menghindari politik dinasti dalam Pilkada di seluruh Indonesia, agar proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan berkualitas. Survei ini dilakukan mulai 26 Juni hingga 6 Juli 2024 dengan melibatkan 1200 responden dan batas toleransi kesalahan survei sebesar +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan sampel dipilih secara acak.

Dengan hasil survei yang menunjukkan keinginan masyarakat Gorontalo untuk menghindari politik dinasti dan memilih pemimpin berdasarkan kualitas dan visi, Pilgub Gorontalo 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan yang menarik antara para kandidat yang berkompeten dan memiliki dukungan rakyat.