Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Krisis Banjir Halmahera Tengah: Tinggi Air Capai 2 Meter, BPBD Merasa Tidak Berdaya!

HarianLampung.co.id – Sebuah peristiwa yang mengundang keprihatinan telah melanda sejumlah wilayah di Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara, dalam dua minggu terakhir. Banjir yang tingginya mencapai 2 meter telah merendam Desa Lukolamo, Weda Tengah, akibat hujan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Lukolamo. Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halteng menyatakan bahwa mereka ‘cuma bisa nonton’ tanpa banyak bisa berbuat.

Abd. Kadir Djamaludin, perwakilan dari BPBD Halmahera Tengah, mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak karena jalur akses darat masih tertutup akibat banjir. “Fokus utama saat ini adalah di Lukolamo, karena sungai besar yang meluap dan sistem drainase yang buruk membuat situasi semakin parah. Ketinggian air sudah melebihi saluran air, sehingga kami hanya bisa menonton,” ujar Kadir pada Minggu (21/7/2024).

Selain itu, BPBD Halteng juga belum memiliki data mengenai jumlah korban banjir di wilayah tersebut. Langkah penanganan yang akan dilakukan akan memprioritaskan evakuasi terhadap lansia dan anak-anak. “Evakuasi lansia menjadi yang terpenting, agar mereka tidak terjebak dalam situasi ini. Saat ini belum ada korban, dan data warga terdampak belum tersedia karena pertambahan penduduk di Lukolamo meningkat drastis,” tambahnya.

Di wilayah Wairoro, Weda Selatan, banjir juga telah menyebabkan lahan pertanian dan rumah warga tergenang sejak dua pekan lalu. Situasi ini semakin mengkhawatirkan, mengingat dampak yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat setempat.

Melalui ORION, Anda bisa mendapatkan berita terkini dan up to date dari Okezone hanya dengan satu akun. Daftar sekarang dan dapatkan kejutan menarik lainnya. Jangan lewatkan berita terbaru setiap hari melalui WhatsApp Channel Okezone untuk tetap update dengan informasi terkini.

Peristiwa banjir ini menjadi peringatan bagi pemerintah setempat untuk lebih serius dalam mengatasi masalah drainase dan penanganan bencana alam. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.