HarianLampung.co.id – Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi-Sutono dan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela menyoroti pentingnya mengatasi kasus korupsi di Lampung.
Dalam debat publik kedua di Novetel, Bandarlampung, Rahmat Mirzani Djausal, calon nomor urut 02, menekankan misi utama mereka untuk menjadikan Lampung sebagai daerah yang bebas dari korupsi. Untuk mencapai hal ini, mereka akan melakukan reformasi birokrasi, meningkatkan pengawasan, manajemen tata laksana, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, mereka akan memastikan adanya akuntabilitas dan pelayanan publik yang baik agar Lampung bisa meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan bebas korupsi.
Jihan Nurlela, calon wakil gubernur nomor urut 02, menambahkan bahwa korupsi harus diberantas secara menyeluruh dan terintegrasi dengan satu tujuan, yaitu memberikan tindakan hukum yang sesuai bagi pelaku korupsi.
Di sisi lain, Arinal Djunaidi, calon nomor urut 01, menekankan pentingnya supremasi hukum dalam memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat. Dengan menjalankan supremasi hukum dengan baik, aparatur akan terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Sutono, calon wakil gubernur nomor urut 02, menyoroti transparansi penyelenggaraan pemerintahan sebagai salah satu kunci utama dalam pemberantasan KKN. Penegakan prosedur operasional standar (SOP) dalam setiap kegiatan, terutama dalam pelayanan publik, akan membantu mencegah terjadinya KKN.
Debat publik kedua yang diselenggarakan oleh KPU untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung ini menyoroti tema Hukum, Pemerintahan, dan Sosial Budaya. Semua pasangan calon sepakat bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama dalam membangun Lampung ke arah yang lebih baik.
