HarianLampung.co.id – Ipan, seorang warga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, mengalami keterlambatan selama empat jam di Pelabuhan Bakauheni akibat cuaca ekstrem di perairan Lampung. Dia bersama keluarganya tertahan di pelabuhan karena informasi dari Pelabuhan Merak yang ditutup akibat cuaca buruk.
Ipan merasa khawatir melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan cuaca yang tidak bersahabat. Dia bahkan melihat ombak besar saat kapal berlabuh, menyulitkan proses sandar kapal.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, mengonfirmasi bahwa aktivitas penyeberangan terhambat akibat cuaca buruk. Jadwal operasional kapal terganggu karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Kondisi cuaca ekstrem di lintasan Bakauheni-Merak membuat proses bongkar muat kapal memakan waktu lebih lama dari biasanya. Pengguna jasa diminta untuk tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Pihak terkait, seperti BMKG, kepolisian, dan BPTD, terus berkoordinasi untuk menjaga keselamatan penumpang kapal. Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, juga melakukan monitoring untuk memastikan keselamatan pelayaran.
Masyarakat diimbau untuk mematuhi arahan petugas dan bersabar menghadapi penyesuaian jadwal pelayaran akibat cuaca buruk. Potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Merak-Bakauheni dapat mengganggu operasional penyeberangan.
