HarianLampung.co.id – Ada kabar sedih dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Tahun ini, empat gajah telah meninggal dunia, baik jantan maupun betina. Kabar ini disampaikan oleh Sukatmoko, seorang petugas TNWK.
Pertama-tama, pada bulan Agustus, seorang gajah betina bernama Bunga meninggal karena diduga mengidap hepatitis dan fibroma. Penelitian laboratorium menunjukkan adanya penumpukan cairan pada perutnya, menandakan adanya gangguan pada organ hati.
Selanjutnya, gajah liar ditemukan meninggal di Resort Susukan Baru pada bulan Agustus. Namun, penyebab kematian tidak bisa diidentifikasi karena kondisi tubuhnya yang sudah rusak.
Pada bulan Oktober, gajah betina bernama Toto Projo ditemukan meninggal di Resort Toto Projo. Pemeriksaan hispatologi menunjukkan adanya autolisis pada hampir semua organ yang dikirimkan.
Terakhir, gajah jantan bernama Rubado ditemukan meninggal di ERU Braja Harjosari pada bulan Desember. Pendarahan pada bagian anus dan paru-paru berwarna kehitaman menjadi tanda-tanda yang ditemukan.
Meskipun ada dugaan bahwa Rubado meninggal karena shock hipovolemic akibat cacingan, namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis yang tepat.
Kematian gajah-gajah ini menunjukkan pentingnya perlindungan satwa liar. Semoga hasil pemeriksaan laboratorium selanjutnya bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebab kematian mereka. Semoga gajah-gajah di TNWK dapat terus dilindungi dengan baik.