HarianLampung.co.id – Isyana Bagoes Oka menyatakan bahwa pengentasan stunting merupakan tugas kita bersama. Saat melakukan kunjungan di Kabupaten Lampung Tengah, ia menemukan bayi berusia 21 bulan dengan berat di bawah delapan kilogram. Hal ini menjadi perhatian serius yang terus mereka dampingi.
Langkah intervensi kepada anak dan ibu hamil sejak 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Memberikan makanan bergizi sejak dini dan memantau perkembangan kesehatan anak-anak dan ibu hamil adalah hal yang harus dilakukan secara terus-menerus. Bagi anak-anak dengan berat badan di bawah standar, perlu dilakukan upaya penanganan agar mereka bisa kembali sehat.
Dengan pemberian makanan bergizi dan pengawasan intensif, diharapkan angka stunting pada anak dapat berkurang. Di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, masih terdapat balita dan ibu hamil berisiko stunting. Salah satu contohnya adalah di Kampung Sanggar Buana, dengan jumlah balita berisiko stunting sebanyak 25 orang dan ibu hamil berisiko stunting sebanyak 24 orang.
Salah satu keluarga rawan stunting yang mendapatkan bantuan adalah bayi I Gede Febia, yang memiliki masalah pertumbuhan tubuh. Selain itu, ada ibu hamil dengan gangguan kejiwaan dan ibu hamil usia 22 minggu yang berisiko melahirkan anak stunting. Mereka diberikan bantuan berupa makanan bergizi, protein, dan susu.
Dalam upaya pengentasan stunting, kolaborasi dan perhatian yang terus-menerus dari berbagai pihak sangat diperlukan. Dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.