HarianLampung.co.id – Desa Sukorahayu menghadapi masalah besar terkait sanitasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, terutama balita. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya populasi dan kurangnya fasilitas sanitasi yang memadai. Hal ini membuat balita rentan terkena penyakit seperti diare dan peradangan usus karena kontaminasi kuman dari tinja.
Namun, upaya untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan oleh PHE OSES bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Labuhan Maringgai dan Camat Labuhan Maringgai. Mereka telah membangun 20 unit jamban di rumah-rumah warga Desa Sukorahayu untuk meningkatkan sanitasi dan mencegah penyebaran penyakit. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama balita yang rentan terkena stunting.
Inisiatif PHE OSES ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam memberikan akses sanitasi yang lebih baik dan mengubah kebiasaan buang air besar sembarangan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
PHE OSES bukan hanya sekadar perusahaan yang mengelola lapangan minyak dan gas, tetapi juga peduli terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat. Mereka menunjukkan bahwa kerjasama antara berbagai pihak dapat memberikan solusi efektif bagi tantangan kesehatan dan sanitasi. Ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
