HarianLampung.co.id – Banjir tidak hanya merusak rumah-rumah, tetapi juga mengganggu perekonomian masyarakat. Jasmin, salah satu korban banjir, mengungkapkan bahwa banjir datang begitu tiba-tiba dan cepat, dengan ketinggian mencapai 30-150 cm. Hal ini membuat warga tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan harta benda mereka.
Banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2018. Banyak rumah terendam dan warga terpaksa mengungsi ke tenda pengungsian. Menyikapi hal ini, Dompet Dhuafa Lampung dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Stasiun Kompresor Gas Pagardewa memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir. Bantuan disalurkan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak, terutama di Dusun Pematang, Labuhan Ratu, Pasir Sakti, Lampung Timur.
Krisdyan Widagdo Adhi, Kepala Divisi CSR PT Perusahaan Gas Negara Tbk, menyampaikan komitmen PGN dalam membantu masyarakat melalui program CSR. Dia berharap bantuan ini dapat membantu masyarakat terdampak banjir pulih kembali.
Nandrianto Suparno juga mengapresiasi kepedulian PGN Pagardewa. Dia menyatakan rasa terima kasih atas bantuan ini yang menunjukkan solidaritas kemanusiaan kepada masyarakat Lampung.
Wahyudin, Kepala Dusun Pematang Gadung, juga mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako yang diberikan kepada warganya. Dia menjelaskan bahwa masyarakat sangat membutuhkan bantuan ini karena banyak yang kehilangan pekerjaan sebagai buruh tani dan tambak akibat banjir.
Solidaritas dan kepedulian dari PGN Pagardewa dan Dompet Dhuafa Lampung sangat diapresiasi oleh masyarakat yang terdampak banjir. Semoga bantuan ini dapat membantu mereka pulih dan bangkit kembali.