HarianLampung.co.id – Musim panen telah tiba, dan Bulog diberi target untuk menyerap sekitar 20 persen dari total produksi. Hal ini disampaikan oleh Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung. Dia mengatakan bahwa saat ini terjadi panen padi secara bersamaan di Lampung, sehingga Bulog perlu aktif dalam penyerapan gabah.
Dengan adanya panen yang berbarengan dan kuota penyerapan yang terbatas, pemerintah daerah meminta swasta untuk turut berperan dalam membeli gabah basah petani dengan cepat. Hal ini bertujuan agar gabah hasil panen dapat segera diolah menjadi beras, mengingat terbatasnya gudang penyimpanan dan pengering gabah.
Pihak swasta yang melakukan penyerapan gabah dari petani diharapkan membeli dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai ketentuan pemerintah. Meskipun ada yang tidak sesuai dengan harga tersebut, Satgas Pangan turun tangan untuk memberikan penanganan, pengarahan, dan edukasi agar harga tersebut dapat terpenuhi.
Kerja sama semua pihak dalam menyerap dan membeli gabah dari petani tidak hanya membantu kesejahteraan petani, tetapi juga menjaga agar gabah basah segera diolah menjadi beras. Bulog memiliki tugas tambahan untuk menyerap gabah yang diindikasi dibeli di bawah harga yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Bulog Kantor Wilayah Lampung ditargetkan untuk menyerap gabah petani sebanyak 177.485 ton pada April 2025. Proyeksi total produksi padi di Lampung pada panen raya 2025 diperkirakan mencapai 600 ribu ton. Gubernur Lampung meminta peran aktif swasta dalam membeli gabah basah petani untuk membantu Bulog dalam menyerap gabah dan menjaga stabilitas harga.
