Harian Lampung Co Id – Emas kembali bersinar sebagai aset andalan di tahun 2025. Ketika saham, obligasi, dan dolar AS terguncang akibat resesi global dan ketegangan dagang, emas justru mencetak keuntungan luar biasa.
Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melesat 25%, dengan lonjakan sekitar 15% hanya dalam bulan April saja.
Tak heran, logam mulia ini menembus rekor tertinggi, dipicu oleh permintaan besar dari bank sentral serta para investor ritel, seperti dilaporkan oleh TheStreet pada 27 April 2025.
Melesatnya harga emas mungkin membuat banyak orang tercengang, namun tidak bagi Robert Kiyosaki, penulis buku laris Rich Dad, Poor Dad.
TheStreet menyebutkan bahwa Kiyosaki sudah lama menganjurkan investasi pada emas dan perak, serta rutin membagikan rekomendasinya sepanjang tahun lalu.
Kini, setelah prediksi awalnya terbukti, Kiyosaki kembali membagikan visinya terkait masa depan harga emas dan perak.
Dengan rekam jejaknya sejauh ini, banyak pihak merasa perlu menyimak ramalannya.
Lewat unggahan di platform X, Kiyosaki memperingatkan soal situasi ekonomi AS yang memburuk.
Ia menyoroti rekor utang kartu kredit, utang nasional yang membengkak, tingkat pengangguran yang melonjak, hingga keruntuhan dana pensiun.
“Amerika bisa saja memasuki era DEPRESI BESAR baru,” tulis Kiyosaki.
Ia menegaskan, mereka yang mulai berinvestasi dalam aset seperti Bitcoin, emas, atau perak hari ini, masih punya peluang besar untuk bertahan, bahkan menjadi sangat kaya saat krisis melanda.
Dalam prediksinya, Kiyosaki menyebut bahwa pada tahun 2035, harga emas bisa melonjak hingga US$ 30.000 per ons, dan perak meroket ke angka US$ 3.000 per koin.
Tentu saja, proyeksi ini mengejutkan banyak pihak, mengingat saat ini harga emas masih berkisar di angka US$ 3.300 dan perak di kisaran US$ 33.
Namun Kiyosaki tetap yakin dengan analisanya, terutama terkait potensi perak.
“Saya membeli lebih banyak Silver Eagles hari ini,” ungkapnya. “Harga perak masih 50% di bawah rekor tertingginya… hari ini sekitar US$ 35.
Saya percaya perak bisa naik dua kali lipat menjadi US$ 70 tahun ini,” tuturnya optimistis.
