Harian Lampung Co Id – Di pasar mobil bekas, ada kendaraan yang laris manis dan ada juga yang kurang dilirik.
Tapi kenapa beberapa merek atau tipe kendaraan justru sepi peminat, padahal di masa lalu pernah populer?
Jawabannya tidak selalu soal kualitas, tapi ada faktor lain yang memengaruhi harga jual dan daya tariknya bagi pembeli.
Mobil Amerika: Dari Primadona ke Sulit Dijual
Dalam beberapa tahun terakhir, merek mobil asal Amerika seperti Chevrolet dan Ford mulai kehilangan pamornya di Indonesia.
Padahal, jika melihat sejarahnya, dulu model seperti Chevrolet Captiva dan Spin sempat jadi favorit banyak orang. Lalu, apa yang membuat mereka kini sulit dijual?
Depresiasi Harga yang Cepat
Mobil Amerika punya nilai jual kembali yang lebih cepat turun dibanding merek Jepang.
Dalam setahun, penurunannya bisa mencapai 15-20%, sementara merek Jepang rata-rata hanya 5-10%.
Ini membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum membeli karena takut harga jual kembali terlalu anjlok.
Ketersediaan Spare Part yang Terbatas
Salah satu kendala terbesar mobil-mobil dari pabrikan AS adalah spare part yang sulit didapatkan dan mahal.
Bahkan untuk beberapa model, waktu inden bisa lebih lama dibanding merek lain.
Hal ini tentu menyulitkan pemilik yang membutuhkan perbaikan cepat.
Terbatasnya Pembiayaan Kredit
Tidak semua leasing atau finance bersedia memproses kredit untuk mobil Amerika. Hal ini otomatis membatasi calon pembeli yang ingin membeli secara cicilan.
Bukan Sekadar Merek, Tapi Masalah ATPM yang Bubar
Sering kali, bukan karena merek mobilnya kurang bagus, tapi karena Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sudah tidak beroperasi di Indonesia.
Ini menyebabkan harga jual kembali turun drastis, karena konsumen khawatir dengan dukungan purna jual dan ketersediaan servis.
Faktanya, jika ada merek Jepang sekalipun tapi ATPM-nya bubar, nasibnya bisa sama dengan mobil Amerika.
Tanpa dukungan resmi, pembeli cenderung menghindari kendaraan yang berisiko sulit dirawat di masa depan.
Bijak Memilih Mobil Bekas
Meskipun ada mobil bekas yang kurang diminati, bukan berarti kualitasnya buruk. Faktor pasar, dukungan ATPM, harga jual kembali, dan ketersediaan suku cadang sering kali lebih berpengaruh terhadap keputusan pembeli.
Bagi yang ingin membeli mobil bekas, penting untuk mempertimbangkan faktor daya jual kembali dan kemudahan perawatan.
Jangan hanya fokus pada harga murah—pastikan juga mobil tersebut memiliki ekosistem servis yang masih berjalan agar tidak kesulitan di masa mendatang.
📌 Jangan sampai terlewat!
- ➡️ Harga Emas Hari Ini 23 Mei 2025: Tren Naik, Saatnya Investasi?
- ➡️ Xiaomi Redmi 13x, Spesifikasi Kamera 108MP, Harga?
📲 Follow Harian Lampung untuk berita lainnya agar lebih UpDate!