HarianLampung.co.id – Inilah informasi dunia kesehatan mengenai Apa yang Dimaksud Augmentasi Adalah, Pengertian, Proses, dan Hasil.
Proses augmentasi sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Setelah terjadi penyaringan awal (filtrasi) pada glomerulus, urine yang terbentuk kemudian mengalami beberapa tahap pemrosesan di dalam nefron ginjal.
Pada tahap augmentasi, air dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti garam (NaCl), nutrisi, glukosa, dan urea, diserap kembali ke dalam darah melalui dinding tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus.
Jika tidak terjadi augmentasi, cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat menjadi tidak seimbang, yang dapat menyebabkan dehidrasi, kelebihan cairan, atau gangguan elektrolitik.
Selain menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, proses augmentasi juga membantu tubuh untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa yang optimal.
Sel-sel dalam tubuh menghasilkan asam sebagai produk sampingan metabolisme normal, dan jika tidak dibuang, asam tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan gangguan kesehatan.
Proses augmentasi dapat membantu mengeluarkan kelebihan asam dalam tubuh melalui urine.
Pengertian Augmentasi Adalah
Augmentasi adalah proses reabsorpsi (penyerapan kembali) air dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti garam (NaCl) dan nutrisi lainnya, yang terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus dalam nefron ginjal.
Setelah terjadi penyaringan awal (filtrasi) pada glomerulus, urine yang terbentuk kemudian masuk ke tubulus ginjal dan mengalami beberapa tahap pemrosesan.
Pada tahap augmentasi, sejumlah zat yang diperlukan oleh tubuh diserap kembali ke dalam darah, sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh tetap terjaga.
Beberapa zat yang diserap kembali pada tahap ini meliputi air, garam (NaCl), nutrisi, glukosa, dan urea.
Tahap dan Proses Augmentasi
Tahap dan proses augmentasi terjadi dalam pembentukan urine pada ginjal. Setelah terjadi penyaringan awal (filtrasi) pada glomerulus, urine yang terbentuk kemudian masuk ke tubulus ginjal dan mengalami beberapa tahap pemrosesan, salah satunya adalah tahap augmentasi.
Berikut adalah tahapan proses augmentasi:
Naiknya urine dari tubulus proksimal ke tubulus distal
Urine yang telah melewati tubulus proksimal kemudian naik ke tubulus distal untuk dilakukan proses augmentasi.
Penyaringan kembali air
Pada tahap ini, air yang masih dibutuhkan oleh tubuh akan diserap kembali ke dalam pembuluh darah melalui dinding tubulus kontortus distal.
Penyaringan kembali garam
Garam-garam (NaCl) yang masih dibutuhkan oleh tubuh juga diserap kembali pada tahap ini, sehingga keseimbangan elektrolit dalam tubuh tetap terjaga.
Penyaringan kembali nutrisi
Beberapa nutrisi yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti glukosa dan asam amino, juga diserap kembali pada tahap ini.
Penyaringan kembali urea
Urea, produk sampingan metabolisme protein, juga diserap kembali pada tahap ini.
Proses augmentasi sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Jika tidak terjadi augmentasi, cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat menjadi tidak seimbang, yang dapat menyebabkan dehidrasi, kelebihan cairan, atau gangguan elektrolitik.
Dalam tubulus ginjal, terdapat juga tubulus kolektivus yang berfungsi untuk mengumpulkan urine yang telah mengalami tahap augmentasi.
Di sini, air dan elektrolit tambahan yang masih diperlukan oleh tubuh dapat diserap kembali sebelum urine akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Hasil Augmentasi
Hasil dari proses augmentasi adalah urine yang telah mengalami penyaringan kembali air, garam-garam (NaCl), nutrisi, dan urea.
Proses augmentasi membuat urine menjadi lebih konsentrat, sehingga jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh lebih sedikit, namun mengandung lebih banyak zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam urine yang telah mengalami augmentasi, kadar airnya lebih rendah daripada kadar zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.
Hal ini terjadi karena sebagian besar air telah diserap kembali ke dalam pembuluh darah pada tahap penyaringan kembali air di tubulus kontortus distal.
Kadar garam-garam (NaCl), nutrisi, dan urea dalam urine yang telah mengalami augmentasi lebih tinggi daripada pada urine yang baru terbentuk.
Urine yang telah mengalami augmentasi kemudian akan mengalir ke tubulus kolektivus untuk mengumpulkan urine dari beberapa nefron sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Sebelum urine akhirnya dikeluarkan, tubulus kolektivus juga dapat menyerap kembali air dan elektrolit tambahan yang masih diperlukan oleh tubuh.
Hasil dari proses augmentasi sangat penting bagi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Jika terdapat gangguan dalam proses augmentasi, seperti pada kondisi ginjal yang tidak sehat atau gangguan elektrolitik yang berat, dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang dapat membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan ginjal sangat penting untuk mencegah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.