HarianLampung.co.id – Gejala rabies kembali menjadi perbincangan yang penting untuk dikenali oleh masyarakat.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES) mengimbau agar masyarakat Indonesia waspada terhadap rabies.
Karena jika terinfeksi virus rabies, maka akan sangat berbahaya dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani oleh pihak medis.
Anjing adalah hewan yang sering menularkan virus rabies. Hal tersebut bisa terjadi jika hewan tersebut belum diberikan vaksinasi.
Maka dari itu, kita perlu waspada terhadap hewan yang ada di lingkungan sekitar. Tidak hanya menjangkit orang dewasa, tetapi rabies juga dapat dengan cepat menular pada kalangan anak-anak.
Rabies sendiri merupakan penyakit yang dapat menginfeksi saraf pusat. Infeksi ini berasal dari virus rabies. Hewan yang terdapat virus rabies antara lain anjing, rubah, skunk, rakun, dan kelelawar.
Infeksi virus tersebut bisa terjadi apabila terjadi gigitan, cakaran, dan jilatan dari hewan yang terkena rabies.
Masa inkubasi virus rabies selama 2 minggu hingga 2 tahun. Tetapi umumnya bisa terlihat pada kurun waktu 3-8 minggu.
Setelah terinfeksi, akan timbul beberapa tanda dari stadium permulaan hingga stadium lumpuh. Stadium permulaan (prodromal) dapat terlihat dari letih, lesu, nafsu makan berkurang, sulit tidur, demam, muntah, sakit kepala berat, nyeri tenggorokan, dan mual.
Stadium rangsangan (sensoris) dapat terlihat dari nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada luka gigitan, cemas, dan reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik.
Stadium gila (eksitasi) dapat terlihat dari berteriak-teriak, menjambak-jambak rambut, takut air, takut cahaya, takut suara, dan berlebihan air liur, cairan tubuh serta berlebihan air mata.
Stadium lumpuh (paralisis) dapat terlihat dari mulut menganga, lumpuh mulai dari kaki, susah bernafas, dan meninggal 4-6 hari setelah gejala pertama muncul.
Jika terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies, segera cuci luka gigitan dengan menggunakan sabun atau deterjen dibawah air yang mengalir selama 15 menit.
Berikan antiseptik atau obat merah. Kemudian, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar korban diberikan vaksin anti rabies dan serum anti rabies.
Selain itu, luka bisa dibersihkan kembali disana. Berikan serum anti rabies sesuai indikasi sesegera mungkin. Apabila terdapat kelompok yang rentang beresiko tinggi tertular rabies, disarankan untuk melakukan imunisasi.
Dikarenakan virus rabies bisa berakibat fatal, maka alangkah baiknya jika kita melakukan pencegahan terlebih dahulu.
Bisa dimulai dengan melakukan imunisasi dan menghindari kontak langsung dengan beberapa jenis hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala dan cara penanganan rabies agar kita dapat menghindari dan menanganinya dengan tepat jika terjadi.