HarianLampung.co.id – Guncangan hebat menggetarkan wilayah Laut Banda, Maluku, ketika gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 melanda.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi terkait, menjelaskan bahwa peristiwa ini dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam slab lempeng Banda.
Analisis BMKG: Jenis Gempa Bumi Menengah
Meneliti lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyimpulkan bahwa gempa ini adalah jenis gempa bumi menengah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Lokasi dan Kedalaman Gempa
Gempa tersebut terjadi pada Selasa pukul 06.10 WIB, berpusat pada koordinat 7,03 Lintang Selatan (LS) dan 129,99 Bujur Timur (BT).
Lokasinya di laut, tepatnya 179 km arah barat laut Tanimbar, Maluku, dengan kedalaman mencapai 152 km.
Potensi Tsunami Dibantah
Meskipun gempa ini cukup kuat, hasil pemodelan menunjukkan bahwa tidak ada potensi tsunami yang mungkin terjadi akibat peristiwa ini.
Daryono menegaskan bahwa informasi ini dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat terkait ancaman tsunami.
Guncangan Dirasakan di Beberapa Daerah
Gempa ini menimbulkan guncangan di beberapa daerah, termasuk Amahai, Maluku Tengah, Dawelor Dawera, dan Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya.
Skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) menandakan bahwa getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk besar sedang melintas.
Tidak Ada Dampak Kerusakan yang Signifikan
Sampai saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang signifikan akibat gempa bumi ini. Meskipun begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Himbauan untuk Masyarakat
Daryono memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Dia menekankan pentingnya memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa sebelum kembali ke dalam rumah.
Monitoring BMKG: Belum Ada Gempa Susulan
Hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Meskipun demikian, masyarakat tetap diingatkan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Tetap Tenang dan Tidak Terpengaruh Isu Tidak Jelas
Terakhir, Daryono mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepala BMKG menegaskan bahwa kepanikan hanya akan memperburuk situasi dan mengajak semua pihak untuk mendengarkan informasi resmi dari BMKG untuk mendapatkan pemahaman yang akurat.