HarianLampung.co.id – Tersangka Pembunuhan Istri di Lotim Dikenal Pendiam oleh Rekan Kerja
Seorang tersangka pembunuhan istri di Lotim, MNA (30), diketahui memiliki sifat yang pendiam oleh sesama rekan kerjanya di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur. Pelaku dan korban bekerja di instansi pemerintah tersebut, namun bidang kerja keduanya berbeda. MNA baru saja dipindahkan ke bidang Transmigrasi setelah sebelumnya bekerja di Bidang Penempatan dan Sekretariat Disnakertran Lotim. Sementara itu, korban beraktivitas di Loka Latihan Kerja (LLK) yang berada di bawah naungan Disnakertran.
Bambang W Minardi, Kabid Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, membenarkan bahwa keduanya merupakan tenaga honorer di Disnakertran Lotim. Bambang mengungkapkan bahwa MNA telah bekerja sebagai tenaga honorer di kantor tersebut selama 7 tahun. Awalnya, pelaku bekerja di bidang sekretariat, kemudian pindah ke bidang Hubungan Internasional (HI), lalu ke Bidang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan terakhir ke Bidang Transmigrasi. Bambang menjelaskan bahwa MNA dikenal sebagai seseorang yang pendiam.
Terkait dugaan keterlibatan MNA sebagai calo, Bambang menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut dengan pasti. Dia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan urusan pribadi MNA dan tidak ada kaitannya dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Meskipun demikian, Bambang mengakui bahwa sebulan sebelumnya, ada sejumlah orang yang datang ke kantornya untuk menagih sesuatu, diduga calon TKI yang tidak berhasil diberangkatkan.
Pelaku saat ini telah ditahan di Mapolres Lombok Timur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi telah menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah parang dan pakaian yang digunakan oleh pelaku dan korban saat kejadian. MNA dijerat dengan pasal 338 jo pasal 340 KUHP yang mengancam dengan pidana seumur hidup atau hukuman mati.
Bambang juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, TKI yang direkrut oleh MNA langsung mengadu ke kepala dinas terkait. Meskipun masalah tersebut merupakan urusan pribadi MNA, pihak dinas sempat memberikan teguran kepada pelaku. Situasi ini semakin memperumit kasus pembunuhan yang terjadi di Lotim.
Kini, proses hukum terhadap MNA akan terus berlanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Polisi akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan tragis tersebut. Penyelidikan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi korban dan mengungkap kebenaran yang sebenarnya.