HarianLampung.co.id – Pesantren harus tetap menjadi tempat penting dalam pendidikan Islam, mencetak santri yang berakhlak, berwawasan luas, dan siap menghadapi perubahan zaman. Hal ini diungkapkan di Bandarlampung, Senin.
Para santri tidak hanya diharapkan fokus dalam belajar agama, tetapi juga memiliki pemahaman yang luas terhadap berbagai disiplin ilmu lainnya. Tujuannya agar para santri bisa menjadi pemimpin masa depan yang moderat, berintegritas, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ada lima prinsip yang harus diamalkan oleh seluruh santri, yaitu menjaga sholat dengan berjamaah di awal waktu, rajin menuntut ilmu, memupuk persatuan, menghormati yang lebih tua dan menyayangi generasi muda, serta menjaga sopan santun di mana pun berada. Dengan konsisten mengamalkan prinsip-prinsip tersebut, santri akan tumbuh menjadi individu yang kuat dalam keimanan, berwawasan luas, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Salah satu contoh pesantren yang telah melaksanakan program pendidikan dan pemberdayaan santri dengan baik adalah Ponpes Walisongo Sukajadi. Pesantren ini menawarkan berbagai jenjang pendidikan, program penguatan kitab kuning, pengembangan keterampilan santri, dan integrasi teknologi dalam pembelajaran.
Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Sukajadi, KH Syaikhul Ulum Syuhadak, menekankan pentingnya pesantren untuk tetap relevan dengan zaman tanpa melupakan nilai-nilai tradisi dan akhlakul karimah. Meskipun pesantren terus berkembang, para santri diharapkan tetap berpegang teguh pada ajaran ulama dan mengamalkan ilmu yang diperoleh untuk membekali diri dalam berkontribusi pada masyarakat.