HarianLampung.co.id – Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, baru-baru ini menggelar rapat koordinasi dengan pengelola pantai, dinas terkait, dan perwakilan sekolah untuk menyusun strategi mengantisipasi bahaya rip current atau arus balik laut menjelang libur Lebaran Idul Fitri 2025. Rip current merupakan arus laut yang kuat dan berbahaya, sering kali menyebabkan kecelakaan di pantai.
Keselamatan pengunjung pantai menjadi perhatian utama dalam rapat tersebut. Kapolres Yusriandi sangat menekankan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan korban jiwa di pantai. Diperkirakan akan ada lonjakan pengunjung dari berbagai daerah seperti Palembang, Banten, Jambi, dan Jakarta ke objek wisata pantai di Lampung Selatan.
Kapolres juga menekankan bahwa pengelola pantai harus meningkatkan kewaspadaan dengan memasang papan peringatan, menyiapkan petugas penyelamat, dan menggunakan sistem keamanan berbasis teknologi seperti CCTV. Pengelola pantai yang tidak memenuhi standar keamanan akan diproses secara hukum jika terjadi kecelakaan yang berakibat fatal.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus mendorong kesadaran wisatawan untuk memahami risiko dan mematuhi aturan keselamatan saat berwisata ke pantai. Dalam waktu dekat, akan dilakukan supervisi ke berbagai objek wisata pantai untuk memastikan semua prosedur keamanan telah diterapkan. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman, nyaman, dan tanpa insiden yang merugikan.
Rip current merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemuan ombak sejajar dengan garis pantai, menciptakan arus balik berkekuatan tinggi yang sangat berbahaya bagi wisatawan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan pengunjung pantai.
