HarianLampung.co.id – Ketua Satgas Penertiban Bangunan Kota Bandarlampung, Anthoni Irawan, mengatakan bahwa selama ini banyak bangunan berdiri di atas saluran air di lima kecamatan di kota tersebut. Hal ini menjadi salah satu penyebab banjir di Bandarlampung karena menyempitkan sungai.
Dalam rangka menertibkan bangunan-bangunan tersebut, Tim Satgas Penertiban Bangunan yang terdiri dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), Dinas Permukiman, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP akan terus melakukan penertiban. Jika ditemukan bangunan yang melanggar, pemiliknya akan diedukasi terlebih dahulu.
Anthoni menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menyelesaikan masalah ini. Pemerintah memberikan pengertian kepada pemilik rumah yang melanggar bahwa hal itu dapat menyebabkan banjir yang lebih parah. Rumah-rumah yang melanggar garis sungai akan dibongkar, namun pemiliknya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Camat Wayhalim, Darwono, juga telah mengimbau warga agar mematuhi garis sempadan sungai agar tidak mempersempit alur air. Contohnya, di Jalan Panorama 1, bangunan yang melanggar garis sempadan sungai telah berhasil dibongkar setelah pemiliknya diberikan himbauan.
