Media Inspirasi Masa Kini
Indeks
News  

Rupiah Hari Ini, Jumat 20 Juni 2025: Dibuka Menguat, Tapi Masih Rentan Tekanan Global

Rupiah Hari Ini, Jumat 20 Juni 2025: Dibuka Menguat, Tapi Masih Rentan Tekanan Global
Kurs Rupiah Hari Ini, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Harian Lampung Co Id – Setelah menutup perdagangan kemarin dengan posisi melemah, nilai tukar hari ini, Jumat 20 Juni 2025, sempat bangkit di awal sesi.

Namun sentimen pasar yang dipengaruhi dinamika geopolitik dan ketidakpastian kebijakan suku bunga global, membuat pergerakan rupiah tetap penuh volatilitas.

Rupiah Dibuka Menguat Tipis

Mengacu pada data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah mengawali perdagangan dengan penguatan 36 poin atau 0,22% ke level Rp16.370 per dolar AS.

Pergerakan positif ini terjadi di tengah pelemahan indeks dolar AS ke posisi 98,66, turun 0,24%.

Mata uang Asia lainnya juga turut menguat terhadap dolar:

  • Yen Jepang: +0,08%
  • Dolar Singapura: +0,16%
  • Dolar Taiwan: +0,24%
  • Won Korea Selatan: +0,54%
  • Peso Filipina: +0,40%
  • Yuan Tiongkok: +0,10%
  • Ringgit Malaysia: +0,24%

Rupiah Berisiko Melemah Lagi di Tengah Tekanan Global

Meskipun dibuka menguat, para analis memperingatkan bahwa rupiah masih berisiko tertekan di perdagangan selanjutnya.

Penutupan Kamis (19/6) menunjukkan pelemahan sebesar 93,50 poin atau 0,57% ke Rp16.406 per dolar AS.

Faktor pemicunya meliputi:

  • Penguatan dolar AS akibat ketegangan geopolitik AS–Iran
  • Sikap hati-hati The Fed dalam menentukan arah suku bunga
  • Tekanan pada obligasi domestik akibat depresiasi nilai tukar

Analis memprediksi rentang pergerakan rupiah akan berada di antara Rp16.400 hingga Rp16.460, dengan peluang dolar menguat untuk menutup gap teknikal.

Dampak ke Inflasi dan Pasar Domestik

Samuel Sekuritas mencatat, pelemahan rupiah memperbesar risiko inflasi karena harga barang impor ikut naik. Implikasinya:

  • Potensi suku bunga lebih ketat dari Bank Indonesia
  • Tekanan tambahan pada imbal hasil obligasi, terutama tenor panjang
  • Perdagangan pasar keuangan masuk fase konsolidasi negatif

Investor pun disarankan tetap waspada terhadap risiko volatilitas yang tinggi dalam beberapa pekan ke depan.