Media Inspirasi Masa Kini
News  

Laporan IHK AS Jadi Momentum Kenaikan Nilai Tukar Rupiah

AS yang menjadi indikator penting bagi pembuat kebijakan The Fed bahkan Laporan IHK AS Jadi Momentum Kenaikan Nilai Tukar Rupiah

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, investor masih menunggu laporan data tenaga kerja AS yang dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi perekonomian negara adidaya tersebut.

“Data indeks harga konsumen AS akan dirilis hari ini. Ini adalah laporan penting bagi The Fed karena dapat memberikan indikasi untuk menentukan kebijakan suku bunga,” kata Ariston dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.067 per dolar AS. Rupiah menguat 0,21 persen atau 29 poin dibandingkan sebelumnya di level Rp14.096 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, tercatat turun 0,14 persen menjadi 90,947 pada pukul 17.30 WIB.

“Kinerja rupiah juga didukung oleh selera risiko investor yang meningkat setelah pelaku pasar memperkirakan kenaikan indeks harga konsumen AS dalam laporan sebelumnya,” kata Ariston.

Data indeks harga konsumen AS yang dirilis pada hari ini diperkirakan meningkat 0,3 persen pada bulan Januari setelah melonjak 1,4 persen di bulan Desember.

Laporan ini penting untuk investor karena dapat mengilustrasikan kondisi perekonomian AS yang mendorong The Fed untuk mempertahankan atau meningkatkan suku bunga acuan.

Selain itu, Ariston juga mengatakan bahwa sentimen positif domestik juga berkontribusi untuk penguatan rupiah.

“Sentimen domestik juga didukung oleh optimisme akan pembahasan perubahan aturan bea cukai impor di DPR yang diperkirakan dapat mengurangi defisit neraca berjalan,” tutur Ariston.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini diharapkan akan terus berlanjut di hari-hari mendatang. Namun, penguatan ini juga bergantung pada laporan IHK AS dan sentimen investor.

Oleh karena itu, investor disarankan untuk memantau perkembangan indeks harga konsumen AS dan sentimen global untuk memprediksi pergerakan rupiah di masa depan.

Temukan Artikel Viral kami di Google News