Media Inspirasi Masa Kini

Waspada, Resiko Penderita Diabetes di Indonesia Sangat Tinggi

Penyakit Diabetes, Penderita Diabetes, Faktor Penyebab
Penyakit Diabetes, Penderita Diabetes, Faktor Penyebab

HarianLampung.co.id – Di tengah beragam makanan lezat yang menggoda di sekitar kita, penyakit diabetes melitus bisa saja mengintai siapa pun, termasuk warga Indonesia.

Ini bukanlah perkiraan semata, melainkan pernyataan dari seorang praktisi kesehatan yang berpengalaman, yaitu Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomeini Takdir, yang akrab disapa Dokter Koko.

Mari kita simak lebih dalam mengenai potensi diabetes di Indonesia dalam artikel ini.

Tingginya Potensi Penderita Diabetes di Indonesia

Dokter Koko menekankan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia berpotensi untuk mengidap diabetes. Alasannya cukup sederhana, makanan manis telah merajalela di mana-mana.

Siapa yang bisa menolak godaan gula, terutama di Indonesia di mana makanan manis tersedia begitu melimpah?

Batasan Konsumsi Gula

Untuk melindungi diri dari risiko diabetes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merekomendasikan batasan konsumsi gula harian, yakni tidak lebih dari 50 gram per hari.

Namun, sayangnya, masih banyak kalangan masyarakat yang tetap mengonsumsi gula melebihi batas yang dianjurkan oleh Kemenkes.

Kurangnya Olahraga Rutin

Tidak hanya masalah makanan, tetapi kurangnya kebiasaan berolahraga juga berkontribusi pada meningkatnya risiko diabetes di kalangan masyarakat.

Banyak dari kita yang tidak melibatkan diri dalam aktivitas fisik secara teratur. Dokter Koko menekankan bahwa olahraga adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah diabetes.

Teknologi dan Gayabergerak

Perkembangan teknologi modern juga ikut berperan dalam meningkatkan risiko diabetes. Kecanggihan teknologi saat ini seringkali membuat beberapa orang menjadi malas bergerak.

Mungkin saat ini, banyak dari kita lebih suka menghabiskan waktu di depan layar komputer atau smartphone daripada melakukan aktivitas fisik yang seharusnya.

Faktor Genetik

Selain makanan dan gaya hidup, faktor genetik juga bisa memengaruhi risiko diabetes. Jika ada riwayat penyakit diabetes dalam keluarga Anda, maka risiko Anda untuk mengidapnya juga akan meningkat.

Kebiasaan Makan yang Buruk

Kebiasaan makan yang kurang baik juga berperan dalam peningkatan potensi penyakit diabetes di Indonesia. Dokter Koko menunjukkan bahwa di Indonesia, banyak orang merasa belum makan jika tidak mengonsumsi nasi.

Ini seringkali diikuti dengan lauk mi, dan kerupuk. Akibatnya, pola makan yang kaya karbohidrat dan gula menjadi sangat umum.

Mengingat potensi diabetes yang begitu besar di Indonesia, langkah-langkah pencegahan sangatlah penting. Salah satunya adalah menjadi seorang “smart eater.”

Menjadi Smart Eater

Sebelum Anda memutuskan untuk menyantap hidangan, sangat penting untuk memilah secara cerdas ragam makanan yang akan Anda konsumsi.

Hal ini juga diingatkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono. Menurutnya, menjadi seorang “smart eater” adalah kunci untuk menghindari dampak buruk obesitas dan diabetes.

Wamenkes Dante mengatakan bahwa sebelum Anda membeli atau mengonsumsi makanan, Anda harus membaca label nutrisi dengan teliti.

Ini akan membantu Anda untuk menghitung jumlah kalori yang akan Anda konsumsi dan mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan Anda.

Indeks Masa Tubuh (BMI)

Dante Saksono Harbuwono juga menyarankan agar Anda memeriksa indeks masa tubuh Anda.

Anda dapat menghitungnya dengan rumus sederhana, yaitu membagi berat badan Anda dalam kilogram dengan tinggi badan Anda dalam meter kuadrat.

Hasil perhitungan ini akan memberi Anda informasi tentang status gizi Anda.

Jika indeks masa tubuh Anda melebihi 25, itu berarti Anda masuk dalam kategori obesitas. Semakin tinggi indeks ini, semakin besar risiko Anda untuk mengembangkan diabetes.

Lingkar Perut pada Dewasa

Untuk orang dewasa, ukuran lingkar perut juga merupakan parameter yang penting dalam menilai risiko diabetes. Batasnya adalah tidak lebih dari 90 sentimeter untuk pria dan 80 sentimeter untuk wanita.

Mengingat tingginya potensi diabetes di Indonesia, langkah-langkah preventif ini sangatlah penting. Melalui pendidikan masyarakat tentang gaya hidup sehat dan pola makan yang bijak, kita dapat mengurangi risiko diabetes yang mengintai.

Kesehatan adalah harta yang sangat berharga, dan mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari kita jaga kesehatan tubuh kita dengan baik agar kita dapat menjalani hidup yang lebih panjang dan berkualitas.

Temukan Artikel Viral kami di Google News