News  

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau (Anak Krakatau) telah menjadi obyek penelitian yang penting bagi para ahli teknik geologi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mereka telah menggunakan pemodelan dan simulasi untuk memahami kejadian meletus yang terjadi pada 1883 dan untuk mengidentifikasi pola lahar, tsunami, dan debu yang dihasilkan.

Hasil dari penelitian ini membuka peluang untuk memodelkan tsunami yang lebih akurat.

Keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau adalah salah satu kejadian meletus gunung berapi yang paling kuat dalam sejarah modern.

Letusan ini menyebabkan keruntuhan sebagian besar dari gunung berapi, yang menghasilkan ombak yang disebut tsunami.

Tsunami ini menyebar ke seluruh lautan dan benua Asia, menyebabkan kerusakan di lebih dari 36.000 kilometer persegi.

Mengingat dampak yang berat yang ditimbulkan oleh tsunami ini, para ahli teknik geologi di ITB telah melakukan penelitian yang mendalam untuk memahami proses keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau.

Mereka menggunakan simulasi dan pemodelan untuk menganalisis pola gerak tsunami yang dihasilkan oleh letusan.

Penelitian ini telah membantu para ahli teknik geologi untuk memahami secara lebih akurat efek yang ditimbulkan oleh tsunami dan untuk mengembangkan metode untuk memprediksi dampak dari letusan berikutnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model yang lebih akurat untuk memprediksi dampak yang ditimbulkan oleh tsunami.

Dengan menggunakan pemodelan dan simulasi, para ahli teknik geologi di ITB telah berhasil menyusun model yang lebih akurat untuk memprediksi dampak yang ditimbulkan oleh tsunami.

Rate this post